Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin https://forpress.unhas.ac.id/index.php/press <p>Penerbit Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin is a publisher ran by Forestry Faculty of Universitas Hasanuddin. </p> en-US Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin <p>Authors retaining full and permanent ownership of their work. Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin as the publisher retains a perpetual, non-exclusive right to publish the work and to include it in other aggregations and indexes to achieve broader impact and visibility. Authors are responsible for and required to ascertain that they are in possession of image rights for any and all photographs, illustrations, and figures included in their work or to obtain publication or reproduction rights from the rights holders. Authors are also able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddinpublished version of the work with an acknowledgment of its initial publication in this platform.</p> Desa, Penghidupan, dan Perubahan Iklim https://forpress.unhas.ac.id/index.php/press/catalog/book/31 <p>Buku ini hasil dari catatan lapangan selama menjalankan program Adaptasi Perubahan Iklim Melalui Pengelolaan DAS (Daerah Aliran Sungai) Terpadu di Wilayah Masyarakat Adat Ammatoa Kajang oleh Konsorsium Sekolah Rakyat Petani Payopayo (SRP Payopayo) dan Organisasi Aksi Sosial Ekologi (OASE). Program ini didanai oleh Adaptation Fund melalui Kemitraan Bagi Pembaruan Tata Pemerintahan di Indonesia.</p> Abdul Salman Abdurrahman Abdullah Agus Mawan W Ansar Karno Batiran Muhammad Harisah Musliadi Nurdin Saenal Copyright (c) 2024 Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin 2024-06-06 2024-06-06 Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin https://forpress.unhas.ac.id/index.php/press/catalog/book/27 <p>Buku tentang Hutan Pendidikan UNHAS (Universitas Hasanuddin) ini ditulis dan diterbitkan untuk memberikan gambaran secara umum keberadaan, lokasi, potensi dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di hutan pendidikan tersebut. Hutan Pendidikan UNHAS merupakan hutan yang dimanfaatkan sebagai lokasi praktek, penelitian dan pelatihan di lapangan bagi para mahasiswa. Bagi para dosen sebagai peneliti, hutan ini menjadi lokasi riset dalam berbagai bidang dalam lingkup ilmu-ilmu kehutanan, baik berupa penelitian dasar maupun terapan mencakup aspek-aspek bio-fisik, ekonomi, dan sosial budaya. Bagian pinggir dan gerbang masuk ke lokasi hutan pendidikan ini terletak pada jalan raya yang menghubungkan Kota Maros dan Kota Watampone yang setiap hari ramai dilalui kendaraan roda dua dan roda empat. Hal ini sangat memudahkan bagi mereka yang ingin melaksanakan riset, pelatihan, atau berekreasi di sana. Untuk tujuan rekreasi para pengunjung dapat menikmati pemandangan hutan dan lingkungannya beserta keindahan dan keunikannya. Juga dapat melaksanakan camping, atau outbound dengan menggunakan fasilitas yang ada di sana, baik berupa gedung penginapan maupun peralatan dan perlengkapan yang tersedia.</p> <p><br>Hutan pendidikan ini juga dapat dimanfaatkan oleh para pencinta lingkungan dan masyarakat luas bukan hanya untuk rekreasi, namun sebagai sarana untuk pembelajaran dan penghayatan tentang hutan sebagai ekosistem dan komponen-komponen fisik dan biologisnya serta manfaatnya sehingga hutan perlu dilestarikan. Dengan demikian maka buku ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pengantar dan memperoleh gambaran umum bagi mereka yang berminat untuk melaksanakan kegiatan pendidikan, penelitian, maupun berwisata ke sana. </p> Baharuddin Nurkin Putu Oka Ngakan Amran Achmad Usman Arsyad Supratman Muhammad Alif K. Sahide Nasri Nasri Copyright (c) 2023 Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin 2023-06-19 2023-06-19 Kayu, Pengawet, dan Pengawetan https://forpress.unhas.ac.id/index.php/press/catalog/book/25 <p>Pengembangan teknologi berbagai bidang, termasuk pengawetan kayu, terus berhadapan dengan tuntutan masyarakat. Bagi kebanyakan masyarakat, kayu mungkin hanya dipandang sebagai suatu produk yang telah jadi dan siap digunakan untuk memenuhi kebutuhannya tanpa memikirkan bagaimana kayu tersebut dibentuk oleh alam selama bertahun-tahun. Pada sisi yang lain, perkembangan teknologi juga berhadapan dengan tuntutan keamanan lingkungan. Teknologi pengawetan kayu komersil yang ada saat ini memiliki potensi mencemari lingkungan, terutama karena penggunaan bahan pengawet dan pelarut cair dalam implementasinya. Oleh karenanya, pengembangan teknologi pengawetan kayu di masa yang akan datang perlu memperhatikan berbagai aspek yang menjadi tuntutan pengguna produk, baik aspek teknis maupun aspek non-teknis.</p> <p>Buku ini akan membahas permasalahan, peluang, tantangan, dan arah pengembangan teknologi pengawetan kayu. Pendekatan analisis yang dilakukan adalah dengan menempatkan upaya pengembangan teknologi dalam kerangka hubungan antara bahan baku kayu yang diawetkan, bahan pengawet yang digunakan, dan metode pengawetan kayu yang diterapkan. Untuk dapat memberikan gambaran utuh tentang bagaimana tantangan, peluang, dan arah pengembangan teknologi pengawetan kayu, maka buku ini dilengkapi dengan penjelasan awal tentang teknologi konvensional serta contoh alternatif pengembangannya. Dengan demikian, buku ini dapat berguna bagi berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, praktisi, dan pemerhati lingkungan.</p> Musrizal Muin Copyright (c) 2023 Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin 2023-02-10 2023-02-10 Tanaman Obat dan Pangan Lokal Masyarakat Desa Kambuno – Bulukumba https://forpress.unhas.ac.id/index.php/press/catalog/book/16 <p>Buku “Tanaman Obat dan Pangan Lokal Masyarakat Desa Kambuno – Bulukumba” ini merupakan hasil riset keilmuan LPDP yang dilakukan di Desa Kambuno, dengan Skema Hibah Riset Desa dengan judul ADOPSI TEKNOLOGI SEED BANK DI DESA KAMBUNO, KABUPATEN BULUKUMBA UNTUK ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DAN KETAHANAN PANGAN AKIBAT COVID-19 dengan Ketua Peneliti Dr. Ir. Siti Halimah Larekeng SP., MP. Buku ini bertujuan untuk menjadi sumber informasi bagi masyarakat desa, hingga pendatang di desa, sehingga masyarakat dapat mengetahui potensi tanaman obat dan pangan yang ada di Desa Kambuno. Hasil observasi yang dilakukan oleh tim riset keilmuan LPDP menunjukkan bahwa Desa Kambumo memiliki potensi besar untuk menjadi sumber tanaman obat tradisional maupun pangan kedepannya. Buku ini juga menyediakan informasi tentang manfaat dan cara pengolahan dari setiap tanaman yang tercatat memiliki potensi sebagai tanaman obat dan pangan. Buku ini disusun dalam kurun waktu singkat dan tentu saja memiliki banyak kekurangan, sehingga kami mengharapkan saran dan kritik pembaca agar lebih baik untuk pemahaman kedepannya</p> Siti Halimah Larekeng Nasri Nasri A. Siady Hamzah Munajat Nursaputra Iswanto Iswanto Herlina Rante Sukmawati Sukmawati Karno Batiran Copyright (c) 2022 Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin 2022-11-03 2022-11-03 Dendrologi: Dasar-dasar Mengenal Pohon https://forpress.unhas.ac.id/index.php/press/catalog/book/17 <p>Buku ini membahas langkah-langkah mengenal spesies tumbuhan dengan referensi khusus pohon. Sebagai langkah awal, buku ini mengkaji tata cara penamaan tumbuhan dan morfologi organ-organ tumbuhan. Pengetahuan tentang morfologi organ-organ tumbuhan kemudian dijadikan dasar untuk belajar mengoleksi spesimen tumbuhan, mengidentifikasi/mendeterminasi spesies tumbuhan, mengenal anakan pohon, mengenal famili pohon tanpa bunga, serta mendiskripsikan tumbuhan. Selain tatacara mengenal pesies tumbuhan, buku ini juga memuat kajian taksonomi dan sistem kelasifikasi. Pada bagian akhir buku ini disajikan deskripsi lengkap 53 famili pohon penting/berguna yang dapat ditemukan di wilayah geografis Malesia. Setiap famili yang dideskripsikan dilengkapi dengan foto-foto berwarna dari beberapa contoh spesies yang memiliki nilai ekonomi.</p> <p>Penulis utama (Putu Oka Ngakan) adalah dosen senior pengajar dendrologi pada Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin. Sejak penelitian untuk penyelesaian sekripsi sarjananya pada awal tahun 1980an, dia sudah melewatkan bertahun-tahun waktunya untuk penelitian di dalam hutan, terutama di wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan serta tempat lainnya. Pengalamannya bertahun-tahun di lapangan telah memberinya pengetahuan tentang langkah-langkah sederhana dan pengenalan spesies tumbuhan yang sangat diperlukan bagi para peneliti di bidang ekologi vegetasi, botani, para rimbawan dan mereka yang tertarik belajar tumbuhan. Penulis pendamping adalah juga dosen pengajar dendrologi di Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin Fakultas, Fakultas Kehutanan Unsulbar, dan Fakultas Kehutanan Universitas Andi Jemma.</p> Putu Oka Ngakan Nasri Nasri A. Siady Hamzah Wahyudi Wahyudi Hadijah Azis Karim Risma Illa Maulany Copyright (c) 2022 Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin 2022-10-03 2022-10-03 Mahasiswa, Warga, dan Hutan: Data Tenurial dan Proses Fasilitasi Kemitraan KHDTK Hutan Pendidikan UNHAS https://forpress.unhas.ac.id/index.php/press/catalog/book/15 <p>Pelibatan masyarakat sebagai mitra pengelola diharapkan mampu menjawab permasalahan yang sejauh ini di hadapi dalam pengelolaan KHDTK Hutan Pendidikan Unhas. Melalui program “Kemitraan dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan di KHDTK Hutan Pendidikan Unhas” ini, diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan konflik tenurial yang terjadi selama ini, sehingga terbangun kesepekatan secara bersama untuk bermitra antara hutan pendidikan dengan masyarakat dalam mengelola KHDTK Hutan Pendidikan Unhas yang lebih mandiri dan bersinergi dengan masyarakat sekitar.</p> <p>KHDTK Hutan Pendidikan Unhas ini memiliki visi untuk “Menjadikan KHDTK Hutan Pendidikan Unhas sebagai Pusat Pendidikan dan Penelitian Kehutanan dan Lingkungan yang diakui secara internasional”, dengan misi: 1) Mengembangkan potensi dan kapasitas sumberdaya hutan pendidikan Universitas Hasanuddin dan sekitarnya dalam mendukung penyelenggaraan program pendidikan, pelatihan dan penelitian bidang kehutanan dan lingkungan; 2) Mengembangkan program penelitian berbasis potensi hutan pendidikan Universitas Hasanuddin, yang berwawasan kawasan wallacea, nasional, dan global; dan 3) Mengembangkan praktek-praktek pengelolaan hutan dan lingkungan berbasis lanskap, untuk mendukung upaya pemberdayaan masyarakat, dan penanggulangan permasalahan pembangunan kehutanan dan lingkungan.</p> <p>Melalui visi dan misi tersebut di atas, maka KHDTK Hutan Pendidikan Unhas akan terus berupaya untuk mengembangkan kegiatan pendidikan dan penelitian dalam upaya pembangunan kehutanan dan lingkungan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.</p> Nasri Nasri Munajat Nursaputra Iswanto Iswanto Chairil A. Siti Halimah Larekeng Sitti Nuraeni Asrianny Emban Ibnurusyd Mas'ud Supratman Supratman Syamsu Alam Mahasiswa PKL Kehutanan Gel. 2 Tahun 2022 Muhammad Alif K. Sahide A. Mujehid M. Copyright (c) 2022 Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin 2022-08-01 2022-08-01 Analisis Vegetasi Habitat Burung Rangkong https://forpress.unhas.ac.id/index.php/press/catalog/book/12 <p>Indonesia memiliki keanekaragaman jenis burung rangkong yang tergolong tinggi. Dari 62 spesies rangkong yang ada di dunia, 13 spesies atau 20,97% berada di Indonesia, tersebar di Sumatera, Jawa Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua (Rangkong Indonesia, 2018; Panel Hutan, 2021). Masing-masing spesies rangkong menempati habitat yang berbeda, walaun di antara mereka terdapat kesamaan-kesamaan, misalnya dalam hal makanan. Secara umum, unsur habitat satwa terdiri atas unsur biotik, fisik, dan kimia. Unsur biotik meliputi vegetasi, satwa liar lain dan organisme mikro, sedangkan unsur fisik meliputi air, tanah, iklim dan topografi serta tata guna lahan yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia (Muntasib, 1997). Seluruh unsur habitat tersebut secara fungsional menyediakan pakan, air dan tempat berlindung dan merupakan faktor pembatas daya dukung habitat satwa liar. Berdasarkan Hukum Minimum Liebig, unsur yang paling sedikit merupakan unsur yang menentukan daya dukung tersebut. Walaupun sumber pakan banyak air melimpah, tetapi jika pohon berlubang yang dapat dijadikan tempat bersarang sangat sedikit maka, daya dukung habitat tersebut rendah.</p> <p>Buku referensi ini merupakan campuran dari tiga hasil penelitian, yaitu: 1) Aryanto, Setiawan, dan Master (2016) berjudul Keberadaan Burung Rangkong (Bucerotidae) di Gunung Betung Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman; 2) Pratama, Setiawan, Harianto, dan Nurcahyani (2021); dan 3) Fitriyansyah (2022). Buku disusun dalam lima bab, yaitu Pendahuluan, Mengenal Burung Rangkong, Habitat Burung Rangkong, Metode Analisis Habitat Burung Rangkong, dan Metode Analisis Habitat Burung Rangkong. Selain itu juga ditambah dengan Daftar Pustaka dan Lampiran</p> Agus Setiawan Copyright (c) 2022 Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin 2022-07-31 2022-07-31 AGROFORESTRY BERBASIS TANAMAN UNGGULAN UNTUK MENUNJANG KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT https://forpress.unhas.ac.id/index.php/press/catalog/book/13 <p>Sistem agroforestry secara tradisional sudah banyak dipraktekkan di masyarakat melalui pertanaman kebun campuran dan talun. Berbagai pola untuk pencampuran tanaman tetapi sebagian besar adalah pola acak dengan jarak antara tanaman yang tidak teratur. Pada umumnya masyarakat menanam tanaman yang diinginkan pada saat itu, baik untuk kebutuhan rumah tangga (subsisten farming) maupun sebagian hasilnya dijual untuk pendapatan tambahan (semi komersial). Pola pencampuran dan jenis tanaman campuran mengikuti keinginan masyarakat pemilik lahan, namun kadang-kadang tidak sesuai dengan kondisi ekologi setempat. Kebanyakan tanaman komoditi yang dikembangkan masyarakat di Sulawesi Selatan dalam kebun campuran adalah jenis tanaman unggulan seperti kopi (arabika dan robusta), kakao, cengkeh, dan beberapa jenis tanaman komersial lainnya yang cocok tumbuh di bawah naungan misalnya: vanili dan porang serta berbagai jenis tanaman obat-obatan. Selain itu pada beberapa daerah sudah dikembangkan pemeliharaan lebah madu dan rumput makanan ternak. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka dalam penelitian ini akan difokuskan perhatian pada berapa intensitas naungan yang dapat menunjang produksi tanaman komoditi secara optimal. Selain itu jarak tanam tanaman semusim dan tanaman komoditi di bawah naungan perlu diatur sehingga dapat memberikan hasil yang optimal dan sesuai dari segi ekologis, ekonomi dan sosial budaya masyarakat setempat. Penelitian secara komprehensif terhadap fungsi dan peranan agroforestry sampai saat ini belum banyak dilakukan. Padahal informasi dan data tentang pola agroforestry berbasis social budaya dan kesesuaiannya dengan agroecological adaptability sangat penting untuk memberikan hasil yang optimal ditinjau dari segi produktivitas dan sustainabilitas produksi. Dengan demikian hasil penelitian ini dapat dijadikan perumusan praktek agroforestry sesuai kondisi biofisik, sosial budaya, ekonomi dan memiliki nilai pasar, sehingga dapat mendukung ketahanan pangan masyarakat pedesaan di Sulawesi Selatan. Pemilihan jenis tanaman komoditi dan tanaman pencampur lainnya yang sesuai dengan kondisi lingkungan akan memberikan nilai tambah bagi pendapatan masyarakat dengan memperhatikan faktor konservasi lingkungannya</p> Samuel A. Paembonan Muh. Dassir Syamsuddin Millang Anwar Umar Budirman Bachtiar Baharuddin Nurkin St. Suryani Sitti Nadirah Aulia Nurul Hikmah Copyright (c) 2022 Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin 2022-07-14 2022-07-14 43 Hari Menjabat Walikota; Prestasi dan Kontroversi https://forpress.unhas.ac.id/index.php/press/catalog/book/11 <p>Ibarat sebuah pendakian menuju ke puncak gunung, tentulah tidak selalu mulus, tetapi penuh kelok dan lubang yang harus dihadapi sepanjang perjalanan.&nbsp; Isi buku ini menceritakan sekilas perjalanan karir saya, mulai dari tugas manajerial di dalam kampus sampai akhirnya ditugaskan sebagai Penjabat Walikota Makassar. Apa yang tertulis dalam buku ini merupakan abstraksi dari berbagai&nbsp; aktivitas saya dalam kurung waktu 2018 sampai 2020.&nbsp;</p> <p>Buku ini banyak menguraikan berbagai rangkaian kegiatan dan peristiwa yang terjadi dalam proses pengusulan Penjabat Walikota sampai saat bertugas sebagai Penjabat Walikota selama 43 hari. Buku ini mengungkap beberapa peristiwa yang selama ini belum diketahui publik, sekaligus menjawab beberapa pertanyaan publik yang selama ini muncul di media sosial. Saya tentunya berharap buku ini dapat memberikan inspirasi dan sebuah pelajaran hidup yang bisa dipetik hikmahnya bagi para pembaca.</p> <p>Pengalaman menjadi Penjabat Walikota Makassar di masa-masa sulit karena Pandemi Covid-19 menjadi pengalaman yang luar biasa bagi saya. Mengelola kebijakan agar masyarakat taat protokol kesehatan, melakukan pembatasan sosial, menyelesaikan berbagai masalah masyarakat, hingga menghidupkan kembali perekonomian menjadi pekerjaan hari-hari saya. Hingga akhirnya, sebelum tepat 43 hari saya menjabat, saya diperiksa dengan dugaan pelanggaran kedisiplinan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Pemeriksaan yang kemudian menjadi alasan dalam memberhatikan saya sebagai Pj Walikota Makassar. Meski hingga sekarang, Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang telah dijanjikan tak kunjung saya terima.</p> Yusran Jusuf Andi Masniawati Copyright (c) 2022 Penerbit Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin 2022-02-13 2022-02-13 ANALISA PROYEK PEMBANGUNAN KEHUTANAN https://forpress.unhas.ac.id/index.php/press/catalog/book/10 <p>Mata Kuliah ”Analisa Proyek Pembangunan Kehutanan” merupakan salah satu mata kuliah pilihan bagi mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin yang memilih minat Ekonomi Kehutanan. Karakteristik produksi sumberdaya hutan dengan jangka waktu produksi yang panjang serta bersifat <em>immobility,</em> menyebabkan pengelolaan proyek pembangunan kehutanan membutuhkan pendekatan khusus serta analisis yang cermat dalam mewujudkan kelayakan manajemennya. Oleh karena itu, membaca buku-buku referensi umum ”Analisa Proyek” tidak cukup bagi mahasiswa Fakultas Kehutanan didalam mempelajari dan memahami mata kuliah Analisis Proyek Pembangunan Kehutanan.</p> <p>Kebijakan pemerintah yang memberikan hak akses kepada masyarakat setempat mengelola unit-unit usaha kehutanan skala kecil melaui skema-skema Perhutanan Sosial serta kebijakan pembangunan unit usaha kehutanan sekala besar oleh Unit Manajemen Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) membutuhkan kajian serta analisis kelayakan usaha yang cermat dan komprehensif untuk memastikan pengelolaan usaha tersebut layak secara teknis, finansial, dan sosial. Oleh karena itu, kehadiran buku referensi yang khusus membahas ”Analisa Proyek Pembangunan Kehutanan” sangat dibutuhkan tidak hanya bagi mahasiswa Fakultas Kehutanan, tetapi juga masyarakat umum yang berkepentingan dengan pengelolaan usaha kehutanan.</p> Supratman Supratman Syamsu Alam Makkarennu Makkarennu M. Ridwan Emban Ibnu Rusyd Mas’ud Adrayanti Sabar Copyright (c) 2021 Penerbit Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin 2021-05-27 2021-05-27 RAYAP: PERAN, BIOLOGI, PENCEGAHAN DAN PENGENDALIANNYA https://forpress.unhas.ac.id/index.php/press/catalog/book/8 <p>Secara garis besar, buku ini menguraikan tentang tinjauan rayap sebagai salah satu jenis serangga dalam beragam aspek, yaitu biologi, taksonomi, ekologi, pencegahan dan pengendaliannya, serta teknik pengujian kayu terhadap serangan rayap. Buku ini diharapkan dapat menunjang kegiatan pembalajaran peserta didik secara mandiri, dengan berbasis pada <em>Student Centered Learning</em> (SCL). Buku ini merupakan pendukung bagi pengembangan materi perkuliahan Matakuliah Termitologi (Mirmelogi), dimana setelah mengikuti matakuliah tersebut peserta didik diharapkan dapat mengaplikasikan ipteks bidang kehutanan dalam pembinaan hutan dan hasil hutan. Materi yang disajikan dalam buku ajar ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan kemandirian mahasiswa dalam belajar. </p> Astuti Arif Copyright (c) 2020 Penerbit Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin 2020-08-29 2020-08-29 FLORA - WILAYAH KONSESI PT. VALE INDONESIA SOROWAKO – LUWU TIMUR SULAWESI SELATAN, INDONESIA https://forpress.unhas.ac.id/index.php/press/catalog/book/9 <p>Dalam upaya konservasi biodiversitas, PT Vale telah memiliki rencana pascatambang dan manajemen kaenekaragaman hayati untuk 100% wilayah operasi penambangan di blok Sorowako yang merujuk pada Peraturan Menteri ESDM No 7 Tahun 2014 tentang Reklamasi dan Pascatambang.<br />Untuk mendukung manajemen keanekaragaman hayati yang terdapat pada wilayah konsesi PT. Vale maka informasi keberagaman flora sangat dibutuhkan untuk perencananan kedepannya</p> Siti Halimah Larekeng Nasri Nasri A. Siady Hamzah Munajat Nursaputra Abdur Rahman Arif Andi Subhan Mustari Andri Ardiansyah Aris Prio Ambodo Yohan Lawang Copyright (c) 2020 Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin 2020-07-29 2020-07-29 FAUNA - WILAYAH KONSESI PT. VALE INDONESIA SOROWAKO-LUWU TIMUR SULAWESI SELATAN, INDONESIA https://forpress.unhas.ac.id/index.php/press/catalog/book/4 <p>Buku ini merupakan bentuk kontribusi dalam mendukung kegiatan perencanaan pengeloaan keanekaragaman hayati di PT. Vale . buku ini memberikan gambaran secara umum mengenai keberadaan spesies fauna yang ada di wilayah konsesi PT. Vale.</p> A. Siady Hamzah Siti Halimah Larekeng Nasri Nasri Munajat Nursaputra Andi Subhan Mustari Andri Ardiansyah Aris Prio Ambodo Yohan Lawang Copyright (c) 2020 Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin 2020-07-29 2020-07-29 BUKU AJAR SILVIKULTUR https://forpress.unhas.ac.id/index.php/press/catalog/book/7 <p>Buku ajar ini ditulis untuk menjadi pegangan bagi instruktur atau dosen dalam mata kuliah Silvikultur yang melaksanakan perkuliahan bagi para mahasiswa yang mengambil Program Studi Kehutanan. Buku ini keseluruhannya terdiri dari 17 bab. &nbsp;Bab I merupakan pendahuluan tentang silvikultur sebagai ilmu terapan. Sebagai bab pendahuluan, &nbsp;bab I ini menyajikan pengertian, ruang lingkup, kedudukan silvikultur dalam ilmu kehutanan dan tujuan silvikultur. Bab 2 sampai bab 15 menguraikan topik-topik pembahasan yang berdasarkan tema-tema materinya keseluruhannya&nbsp; dapat dikelompokkan ke dalam materi-materi hutan dan lingkungannya beserta fomasi-formasi hutan, pengukuran dasar dalam silvikultur, permudaan buatan dan penjarangan, sistem-sistem silvikultur dan bentuk-bentuk penerapannya, dan agroforestry. Dua bab terakhir yaitu bab 16 dan bab 17 menyajikan silvikultur terkait dengan permasalahan global yaitu silvikultur untuk karbon dan silvikultur untuk pengelolaaan habitat satwa liar.</p> <p>Setiap bab dari buku ini merupakan satu materi pembelajaran mata kuliah.&nbsp; Isi dari setiap bab terdiri arahan pengajaran mencakup capaian pembelajaran mata kuliah , sub capaian pembelajaran mata kuliah, skenario dan materi pembelajaran, serta penugasan. Capaian pembelajaran mata kuliah merupakan target yang direncanakan untuk dicapai oleh para mahasiswa dari setiap topik materi pembelajaran melalui penyajian perkuliahan. Setiap capaian pembelajaran dirinci lagi atas dua sub capaian pembelajaran sebagai cakupan dan penjelasan dari capaian pembelajaran.&nbsp; Berdasarkan capaian pembelajaran yang ditetapkan, dosen kemudian melakukan upaya untuk mencari cara pembelajaran yang perlu diikuti agar &nbsp;pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan baik, lancar dan tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif. Cara penyajian pembelajaran tersebut diuraikan dalam skenario pembelajaran. Skenario pembelajaran memuat uraian cara perkuliahan yang dimulai dengan penyampaian ruang lingkup, urut-urutan uraian, diteruskan dengan pembahasan materi, dan pemberian kesempatan kepada mahasiswa secara individu untuk memberikan pertanyaan atau masukan. Dalam skenario pembelajaran juga dikemukakan bahwa pada setiap akhir pertemuan agar instruktrur merangkum materi kuliah dengan memberikan esensi dari materi pembelajaran dan keterhubungannya dengan keseluruhan materi bahasan yang akan dibahas pada pertemuan-pertemuan berikut atau sebelumnya. Penyajian materi dapat menggunakan alat bantu berupa LCD projector dengan prsentasi slide berupa teks dalam bentuk power point, &nbsp;gambar-gambar dan foto-foto.</p> <p>Pada bagian penugasan, instruktur dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan diskusi kelompok&nbsp;sebagai pendalaman satu materi pembelajaran yang disajikan oleh instruktur. Kemudian mahasiswa diberikan&nbsp; kesempatan untuk membuat kesimpulan dari hasil diskusi.</p> <p>Penugasan lainnya yang dapat dilakukkan adalah tugas membuat makalah singkat dari hasil pencarian materi tambahan dari berbagai sumber literatur yang tersedia di perpustakaan dan atau menggunakan internet.&nbsp; Isi makalah dapat berupa ulasan yang lebih mendalam dari bab atau sub bab materi yang terdapat dalam buku ini. Dapat juga menyangkut contoh aplikasi atau penerapan dari materi bahasan teknik atau perlakuan silvikultur pada suatu lokasi tertentu.</p> <p>Test formatif yang dicantumkan dalam penugasan menyajikan pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut materi pembelajaran. Pertanyaan-pertanyaaan ini dapat dikembangkan lebih detail atau ditambah oleh instruktur sebagai materi untuk pelaksanaan ujian tulis atau ujian lisan. Pada bagian akhir dari setiap bab dicantumkan juga Daftar Pustaka yang dapat digunakan sebagai rujukan untuk tugas bacaan dan pendalaman materi kepada mahasiswa.</p> Baharuddin Nurkin Copyright (c) 2019 Penerbit Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin 2019-11-27 2019-11-27 KAJIAN DAMPAK PERHUTANAN SOSIAL PROVINSI SULAWESI SELATAN https://forpress.unhas.ac.id/index.php/press/catalog/book/5 <p class="western" lang="id-ID" align="justify"><span style="font-family: Cambria, serif;"><span style="font-size: medium;"><span lang="de-DE">Isu kehutanan merupakan salah satu topik utama di era kepemimpinan presiden Joko Widodo. Target RPJMN tahun 2015- 2019 merupakan bukti konkrit komitmen kebijakan dalam Pemberian Akses Kelola Kawasan Hutan oleh masyarakat seluas 12,7 juta ha melalui skema perhutanan sosial. Program ini dipercaya mampu mendistirbusikan manfaat secara berkeadilan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan, yang pada akhirnya berimplikasi pada kontribusi terhadap kelestarian hutan.</span></span></span></p> <p class="western" lang="id-ID" align="justify"><span style="font-family: Cambria, serif;"><span style="font-size: medium;"><span lang="de-DE">Buku ini didasarkan pada kajian performansi perhutanan sosial pada aspek ekonomi, sosial, dan kontribusi terhadap kelestarian, khususnya untuk wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Ketiga aspek kajian tersebut dilihat secara utuh berdasarkan kriteria dan indikator dari 8 komponen utama yang menggambarkan kondisi terkini geliat perhutanan sosial di Sulawesi Selatan. Meskipun tidak ada hasil yang dianggap mutlak dan absolut, namun berdasarkan hasil kajian ini menunjukkan bahwa dari 33 skema perhutanan sosial (HKm/HD/HTR/Hutan Adat) yang dianalisis, terlihat perubahan mendasar dari pola aksesbilitas masyarakat terhadap kawasan hutan. Meskipun demikian, tidak satupun wilayah izin perhutanan sosial yang secara simultan memiliki kesempurnaan pencapaian dari seluruh aspek: aspek sosial; ekonomi; dan kelestarian. </span></span></span></p> <p class="western" lang="id-ID" align="justify"><span style="font-family: Cambria, serif;"><span style="font-size: medium;"><span lang="de-DE">Sumbangan terbesar untuk rasio pencapaian perhutanan sosial di Sulawesi Selatan saat ini hanya berputar pada aspek sosial, yakni timbulnya aksi kolaboratif dari para pihak untuk mendukung pengakuan hak dan pembaruan agraria melalui pendelegasian akses legal pengelolaan hutan kepada masyarakat. Namun, bukan berarti aspek ekonomi dan kelestarian terabaikan. Kajian ini menunjukkan terdapat 9,5% usaha perhutanan sosial yang dikelola kelompok mampu meningkatkan pendapatannya lebih dari 10%. Capaian ini didukung oleh turut andilnya aktor eksternal dalam proses pendampingan kelompok tani hutan, baik dalam penguatan kelembagaan, resolusi konflik, hingga memfasilitasi penguatan market system unit usaha kelompok perhutanan sosial. Di sisi lain, masih terdapat sebanyak 66,7% responden yang berpersepsi bahwa kontribusi perhutanan sosial terhadap aspek ekonomi, sosial, dan kelestarian masih menjadi bagian dari capaian masa depan. </span></span></span></p> <p class="western" lang="id-ID" align="justify"><span style="font-family: Cambria, serif;"><span style="font-size: medium;"><span lang="de-DE">Buku ini diharapkan menjadi momentum yang tepat sebagai pembelajaran kehutanan masyarakat dan aplikasinya pada perjalanan menuju cita-cita perhutanan sosial dan reforma agraria. Buku ini memperlihatkan bahwa peran para pihak masih sangat dibutuhkan untuk mendorong keberpihakan yang lebih besar terhadap masyarakat di dalam dan di sekitar Kawasan hutan sebagai aktor kunci pengelolaan hutan yang lestari, berkeadilan, dan berkelanjutan.</span></span></span></p> Muhammad Alif K. Sahide Yusran Jusuf Syamsu Alam Supratman Supratman Syamsuddin Millang Asar Said Mahbub Budirman Bachtiar Adrayanti Sabar Nasri Nasri Munajat Nursaputra Muh. Fahrum Ahmad Nurul Huda Yahya Anugrahandini Nasir Kevin Falensia Fatlan Andi Khalid Muhammad Muchlas Dharmawan Andi Vika Faradiba Angga Pratama Copyright (c) 2018 Penerbit Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin 2018-12-20 2018-12-20 Pengetahuan Lokal Masyarakat Adat Kajang dalam Memanfaatkan Hutan dan Hasil Hutan https://forpress.unhas.ac.id/index.php/press/catalog/book/3 <p>Salah satu daerah yang masih mempertahankan aturan – aturan adat dalam mengelola hutan adalah Masyarakat Adat Kajang yang terdapat di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Mereka mengembangkan aturan-aturan adat yang mengatur pemanfaatan hutan dengan sistem sentralistik yang berpusat di bawah kepemimpinan ketua adat yang disebut Ammatoa. Secara umum penelitian-penelitian yang telah dilakukan terhadap Masyarakat Adat Kajang adalah mengungkap berbagai kasus tradisionalitas masyarakatnya dan menjaga kelestarian lingkungan hidupnya dengan memberikan penekanan pada aspekaspek tertentu sesuai disiplin ilmu atau sudut pandang penulisnya masing-masing. Cense pada tahun 1931, melakukan penelitian dengan menekankan perhatian pada konsep-konsep keagamaan dan kepercayaan komunitas Ammatoa dan berbagai upacara-upacara yang dilakukan pada masa lampau, sejarah awal mula Ammatoa dan silsilahnya serta adat istiadatnya. Lain halnya yang dikemukakan oleh Mattulada, meneliti pada tahun 1964 yang<br />menekankan pada aspek kultural Masyarakat Adat Kajang. Menurutnya nilai-nilai kultural yang ada dan dianut oleh Masyarakat Adat Kajang tercermin dalam pola-pola pengetahuan, sikap dan perilaku warga masyarakat yang diwariskan turun temurun ke dalam Pasang. Pasang ini berfungsi sebagai tiang penyangga yang mengatur, mengikat dan menuntun tata kehidupan masyarakat Ammatoa. Selanjutnya Sallatang pada tahun 1965, memberi penekanan pada implementasi Pasang dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, menurutnya Pasang tidak hanya diyakini sebagai warisan leluhur yang harus dipegang teguh tetapi lebih dari itu, untuk mengarahkan sikap dan perilaku masyarakat dalam melakukan hubungan dengan Tuhan (Turie'a A'ra'na), sesama manusia dan alam. Masyarakat Adat Kajang menganut tradisi lisan dalam penyampaian berbagai kebijakan, pengetahuan dan aturan-aturan kehidupan yang tercakup di dalam Pasang ri Kajang (pesan-pesan leluhur yang harus dipatuhi masyarakat). Pengetahuan lokal yangdiwariskan transgenerasi memiliki kelemahan yakni dapat hilang/musnah seiring dengan wafatnya penutur atau terjadi migrasi.Jika pewarisan tradisi lisan transgenerasi ini terputus maka khasanah pengetahuan lokal yang berharga ini dapat hilang. Karena itulah diperlukan adanya kajian pengetahuan lokal ini untuk kemudian dilestarikan dalam bentuk kumpulan tulisan yang dapat dijadikan acuan berharga bagi parapihak.</p> M. Asar Said Mahbub Tamzil Ibrahim Nurhikmah Nurhikmah Asrianny Asrianny Copyright (c) 2019 Penerbit Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin 2018-01-01 2018-01-01